Selamat Datang di Toko Online Kami, nikmati layanan special dari kami. Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan hubungi Customer Service kami. Selamat berbelanja.
 

Video Ikan Arowana Crossback Golden Canon3100 part2


Indo Golden Arowana
Jakarta
Read more

Foto Ikan Corssback Golden Arowana Canon D3100

Read more

Video Ikan Arowana Crossback Golden Canon3100


Video lain yang merupakan koleksi Indo Golden Arowana saat ikan ukuran 12-13 cm 5 ekor di rekam menggunakan digital camera Canon 3100.

Indo Golden Arowana
Jakarta
Read more

BUDIDAYA IKAN ARWANA

BUDIDAYA IKAN ARWANA (Scleropages sp.)



BUDIDAYA IKAN ARWANA (Scleropages sp.)
(Oleh : Yunias Sondoro D.)

Pendahuluan

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.

Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi.

Budidaya arwana telah berhasil dikembang sejak lama. Kegiatan ini berawal dari pembesaran di akuarium. Namun pada sekitar menjelang tahun 2000 Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar berhasil memijahkan ikan yang konon membawa hoki bagi pemiliknya, secara alami.

Jenis - Jenis Arwana
Berbagai jenis arwana asia antara lain sebagai berikut.
1. Merah
Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :

Arwana Merah Cabai
Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Banjar Merah
Arwana Merah Muda
Warna sirip warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan
Warna sisik Kuning atau kehijauan Mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah Tidak ada tampilan seperti pada Banjar
Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.
6. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Arowana irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar hijau dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.
Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty). Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.
Perbedaan yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau) 12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5 juta rupiah.
Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit dan nitrat.

Kualitas Air Untuk Budidaya Arwana pH.
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan.
Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur.
Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan.
Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya.

Wadah Budidaya

1. Kolam

Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :


  • Tanah
    Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.



  • Topografi
    Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.



  • Air
    Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.


  • Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :


  • Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak



  • Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang



  • Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2



  • Perngisian air setinggi 100 cm


  • Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.

    2. Akuarium
    Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
    Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
    Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
    Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.

    Perawatan Akuariurn
    Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
    Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
    Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
    Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
    Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.
    Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.
    Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
    Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.
    Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen
    1. Pemeliharaan Induk
    Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
    Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
    Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
    Pengelolaan Kualitas Air
    Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
    Pemberian Pakan
    Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
    Kematangan gonad
    Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
    Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
    Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
    Pembedaan Kelamin
    Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
    Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
    Kebiasaan Pemijahan
    Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
    Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
    2. Panen Larva
    Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
    Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
    Teknik Pembenihan
    Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
    Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
    Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
    Pemeliharaan Larva
    Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
    Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
    Teknik Transportasi
    Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.
    Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacat dan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.
    1. Persiapan Pre-anestesi :



  • Puasakan arwana selama 1-2 hari.



  • Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.




  • Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.




  • Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.



  • Alat dan Bahan
    • Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
    • Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
    • Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
    • Bahan : Aquadine” cair
    Prosedur Pelaksanaan :


  • Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.



  • Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.




  • Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.




  • Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
    menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.




  • Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.




  • Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.




  • Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung. 

  • ska Pembiusan :     
    • Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
    • Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
      Efek samping :
    • Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
    • Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasar dan berenang nungging.
    • Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.
    (Sumber : Buku Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Budidaya)
    (Sumber: google.co.id)
    Read more

    Mengenal Ikan Arowana / Arwana

    Arwana atau Arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Studi genetik dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu.

    Gambar 1. Arwana, ikan hias yang mempesona (Sumber: www.freshwaterstingray.nl – modified)
    Sebagai ikan purba, arwana memiliki karakter fisik yang unik. Kepala umumnya bertulang kokoh, dengan tubuh memanjang, berselubung sisik besar dan saling bertumpuk membentuk suatu mosaik yang indah.  Sirip punggung dan sirip anal terletak jauh di belakang tubuh. Sirip dada dan perut berukuran kecil (Gambar 1 dan 2).

    Gambar 2. Bagian-bagian tubuh Arwana (Sumber: www.arowana.co.uk – modified)
    Bagi para hobiis dan penangkar ikan hias,  salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan seringkali menentukan kualitas ikan Arwana adalah kondisi sisik, terutama dilihat dari kesempurnaan bentuk sisik dan warnanya. Satu sisik Arwana memiliki warna utama yang disebut warna dasar (base color). Warna dasar ini biasanya dikelilingi oleh  warna lain yang  lebih gelap/pudar, berpola melingkar/cincin yang disebut cincin kedua. Sedangkan pola warna cincin yang terdapat pada bagian paling luar atau paling tepi dari sisik disebut cincin pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah.

    Gambar 3. Bagian Sisik Arwana (www.Arowana.co.uk – modified)
    Sisik arwana dibagi menjadi 6 level (tingkat/baris) yang mulai dihitung dari arah badan bagian bawah ke atas.  Level atau baris sisik pertama terdapat pada bagian perut, baris sisik yang terletak di atas perut di sebut level kedua, demikian seterusnya hingga level 6 yang berada pada bagian paling atas (punggung). Pembagian level sisik ini dapat dilihat pada Gambar 3 (di atas). Level/Baris sisik ini sangat penting dalam menentukan kualitas arwana, terutama Arwana emas (Red Tail Golden/Indonesian Golden dan Crossback Golden asal negeri jiran Malaysia).
    Ciri unik lainnya dari arwana adalah adanya semacam pelat tulang yang ditumbuhi gigi dan terletak di lantai bawah mulut. Pelat tulang ini berbentuk seperti lidah, sehingga arwana seringkali disebut sebagai ikan berlidah tulang (bonytongue fish) seperti tampak pada Gambar 4 di bawah ini.

    Gambar 4. Anatomi ikan Arwana
    Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Kadang-kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan dedaunan yang rimbun di atasnya, menjadi habitat favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak makanan dan daerah perlindungan yang baik.
    Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana sangat pandai melompat ke udara untuk mengejar mangsa yang terdiri dari serangga, reptil dan burung. Arwana juga memiliki kemampuan yang baik dalam memperhitungkan posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air. Hal ini tidak mudah, sebab harus memperhitungkan sudut pandang yang “bergeser” akibat pembiasan cahaya. Tidak seperti ikan pada umumnya, Arwana hanya bernapas dengan cara langsung mengambil oksigen dari udara/permukaan air (obligate air breather).
    Ibarat atlet loncat tinggi olimpiade, kemampuan meloncat  Arwana tak tertandingi ikan air tawar manapun. Arwana mampu melompat hingga 2 meter di udara. Bahkan, arwana mampu menangkap kelelawar besar yang terbang rendah di permukaan air. Kemampuan melompat Arwana mungkin hanya dapat ditandingi oleh “jumper master” lainnya, yaitu ikan salmon yang kembali ke hulu sungai untuk bertelur.
    Membedakan jenis kelamin ikan arwana termasuk gampang-gampang susah, karena tidak adanya ciri kelamin sekunder khusus yang dimiliki oleh jantan dan betina. Salah satu cara membedakan jantan dan betina Arwana mungkin dapat dilakukan dengan membandingkan lebar penutup insang (operculum) seperti tampak pada Gambar 5 di bawah ini.

    Gambar 5. Perbedaan ikan Arwana jantan dan betina
    Perilaku berbiak Arwana juga tergolong unik. Sebagai “orangtua”, induk arwana, tergolong ikan yang “bertanggung jawab”. Saat musim kawin tiba, telur yang telah dibuahi akan dijaga oleh kedua induk hingga menetas. Setelah menetas, juvenil akan ditampung di dalam mulut salah satu induk (Mouth brooder). Hal ini bertujuan untuk menghindari pemangsaan juvenil arwana oleh penghuni sungai lainnya. Biasanya tugas ini dilakukan oleh induk jantan seperti tampak pada Gambar 6.
    Saat si baby Arwana yang imut-imut dan lucu itu berukuran sedikit lebih besar, sang ayah akan melepaskan mereka untuk mengenal lingkungan sekitar. Jika ancaman marabahaya tiba, sang ayah pun akan memberi sinyal agar arwana kecil masuk kembali ke dalam mulutnya. Jika kantong kuning telur sudah mengempis, anak arwana secara naluriah akan terdorong untuk belajar mencari makan sendiri. Dalam beberapa minggu, anak arwana akan mandiri dan berpisah dari induknya.

    Gambar 6. Anak ikan Arwana dalam mulut induk jantan.
    Hingga saat ini, sebanyak sepuluh spesies ikan Arwana telah berhasil dideskripsikan oleh para ahli taksonomi, 1 spesies tersebar luas di Afrika tropis, 4 spesies dari Asia Tenggara, 2 spesies dari Australia Utara dan 3 spesies dari Amerika Selatan.
    Adapun ke-sepuluh spesies Arwana (familia Osteoglossidae) adalah:
    Subfamilia Heterotidinae (Arwana tanpa sungut)
    • Arwana Afrika/African Arowana:  Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)
    • Arwana Pirarucu/Arapaima: Arapaima gigas (Cuvier, 1829)
    Subfamilia Osteoglossinae (Arwana bersungut)
    • Arwana Perak/Silver Arowana: Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
    • Arwana Hitam/Black Arowana: Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
    • Arwana Hijau/Green Arowana: Scleropages formosus (Schlegel & Müller, 1844)
    • Arwana Emas/Red Tail Golden/Indonesian Golden Arowana : Scleropages aureus (Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    • Arwana Perak Indonesia/Indonesian Silver Arowana: Scleropages macrocephalus (Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    • Arwana Merah/Super Red Arowana: Scleropages legendrei (Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    • Arwana Papua/Red Saratoga/Northern Spotted Baramundi: Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892).
    • Arwana Australia/Silver Saratoga/Southern Spotted Barramundi: Scleropages leichardti (Günther, 1864).
    Wilayah Asia tenggara termasuk salah satu pusat penyebaran ikan Arwana. Sejak lama, varietas Arwana di Asia Tenggara dianggap sebagai satu spesies saja (Scleropages formosus). Studi morfologi biometrik  yang dikombinasikan dengan analisis genetik yang dilakukan dalam kurun 10 tahun terakhir,  memunculkan fakta baru,  bahwa ikan Arwana Asia tenggara ternyata terdiri dari beberapa spesies yang berbeda.
    Poyaud, et al. dalam sebuah jurnal tahun 2003, akhirnya membagi ikan Arwana Asia Tenggara dalam 4 spesies berbeda, yaitu Arwana Hijau, Arwana Emas, Arwana Perak dan Arwana Merah, seperti tampak pada Gambar 7. di bawah ini.

    Gambar 7. Jenis-Jenis Arwana Asli Asia Tenggara. Dari atas ke bawah berturut-turut:  Arwana Hijau/Green Arowana (Scleropages formosus), Arwana Perak/Silver Asian Arowana (Scleropages macrocephalus), Arwana Emas/Red Tailed Golden-RTG/Indonesian Golden Arowana (Scleropages aureus), Arwana Merah/ Super Red Arowana (Scleropages legendrei). Seluruh spesies Arwana ini dapat ditemukan di Indonesia.
    1. Arwana Hijau/Green Arowana (Scleropages formosus Schlegel & Müller, 1844)
    Arwana hijau termasuk spesies arwana yang memiliki daerah sebaran paling luas di Asia Tenggara. Jenis ini dapat ditemukan di Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Indonesia. Arwana hijau mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang lebar dan agak pendek.
    Warna dasar sisik biasanya krem terang yang diselingi warna hijau pada cincin sisik kedua. Kadang-kadang sisik memeiliki warna dasar hijau gelap. Sirip punggung, anal dan ekor berwarna abu-abu gelap bercampur hijau.  Bagian lingkaran mata juga berwarna hijau. Mulut dan penutup insang (operculum) juga lebih bulat dibandingkan spesies arwana lainnya. Contoh spesies arwana hijau dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah ini.

    Gambar 8. Arwana Hijau (Scleropages formosus). Negeri jiran Malaysia juga memiliki Arwana hijau varietas Nami (ikan sebelah atas) yang ditandai dengan adanya corak unik pada bagian kepala.
    Di Indonesia, Arwana hijau dapat ditemukan di sungai-sungai besar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Secara alami, Ikan Arwana tidak ditemukan di Pulau Jawa. Arwana hijau merupakan spesies yang memiliki populasi paling melimpah dibandingkan dengan spesies lainnya.
    Negeri serumpun Malaysia memiliki varian Arwana hijau yang di sebut Nami. Varian ini umumnya tersebar di danau Muda dan danau Pedu di daerah Semenanjung Malaya. Adanya corak yang unik (seperti pola garis-garis pada karang otak), membuat harga varian Nami lebih mahal dari Arwana biasa. Daerah sebaran varian Nami dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah ini.

    Gambar 9. Sebaran Arwana Hijau termasuk varian Nami dan Crossback Golden di Semenanjung Malaya.
    Harga Arwana Hijau tergolong paling terjangkau, karena populasinya yang masih cukup banyak dan warna sisiknya yang kurang menyolok. Meskipun demikian, jenis Arwana hijau merupakan salah satu Arwana favorit yang banyak dipelihara hobiis, terutama oleh para pemula atau yang masih dalam taraf belajar memelihara atau menangkarkan arwana. Setelah khatam menguasai seluk beluk arwana hijau, sebagian hobiis biasanya akan beralih mencoba memelihara jenis Arwana lain yang lebih mahal.
    2. Arwana Perak/Indonesian Silver Arowana (Scleropages macrocephalus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    Arwana Perak termasuk ikan endemik pulau Kalimantan. Para hobiis dan penangkar Arwana mengenal spesies ini dengan sebutan Red Banjar. Tubuh Arwana Perak umumnya memanjang dengan warna hijau gelap pada bagian punggung. Sisik hampir  seluruhnya berwarna perak agak gelap dengan cincin sisik berwarna hijau zaitun yang samar.
    Daerah hulu sungai besar yang berair tenang dan jernih dengan derajat keasaman air  (pH) lebih dari 6 merupakan habitat favorit bagi Arwana Perak. Kadang-kadang, Arwana Perak juga ditemukan di sungai yang mengalir deras. Jenis ini juga termasuk tipe mouth brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam mulut. Telur Arwana perak tergolong besar dibandingkan jenis Arwana lainnya.
    Saat ini dikenal 3 varian Arwana Perak berdasarkan warna sirip punggung, sirip anal dan sirip ekornya, yaitu: varian  Pino/Pinoh (Greytail silver), Banjar Kuning (yellowtail silver/Yellow Banjar) dan Banjar Merah (Redtail silver/Red Banjar). Ketiga varian Arwana Perak  dapat dilihat pada Gambar 10 dibawah ini.

    Gambar 10. Arwana Perak (Scleropages macrocephalus) atau Indonesian Silver Arowana. Varian Banjar Kuning/Yellowtail Silver (atas), varian Pino/Pinoh (tengah) dan varian Banjar Merah/Red Banjar (bawah).
    Varian sirip hijau/abu-abu memiliki daerah sebaran di Sungai Melawi dan Pinoh (anak Sungai Kapuas) sehingga kadang-kadang varian ini disebut juga sebagai Arwana Pino. Sedangkan 2 varian lainnya, yaitu sirip kuning dan sirip merah, diketahui hanya memiliki sebaran yang terbatas di Sungai Barito Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
    Harga Arwana Pino sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Arwana hijau, varian yellowtail sedikit di atas Arwana Pino. Sedangkan harga Banjar Red tergolong paling mahal di antara semua varian Arwana Perak
    Studi genetik menunjukkan bahwa Arwana Perak memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan Arwana hijau dibandingkan dengan jenis arwana lainnya (Pouyaud et al. 2003).
    3. Arwana Emas/Red Tail Golden Arowana (Scleropages aureus Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    Arwana emas (Red Tail Golden) hanya memiliki daerah sebaran yang terbatas di pulau Sumatera saja. Jenis ini umumnya ditemukan di danau-danau/lahan basah gambut di sekitar sungai besar seperti Sungai Siak di Pekan Baru, Riau dan Sungai Batang Hari di Taman Nasional Berbak, Propinsi Jambi. Arwana emas ini dikenal juga dengan nama Indonesian Golden Arowana. Daerah sebaran Arwana Emas dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini.

    Gambar 11. Daerah sebaran Arwana Emas (Red Tail Golden-RTG).
    Danau atau Sungai yang berada di sekitar lahan gambut umumnya memiliki karakteristik air yang unik. Air di daerah ini biasanya bersifat  asam dengan pH < 6,  warna air pun lebih pekat (hitam) atau kemerah-merahan. Hal ini terjadi karena adanya kandungan tanin terlarut yang tinggi dan berasal dari bagian tumbuhan yang terendam atau mengalami pembusukan.
    Arwana emas memiliki warna dasar sisik coklat gelap atau kehitaman dengan cincin sisik berwarna emas. Warna sisik di punggung atau sisik level 6 umumnya didominasi oleh warna hitam. Sedangkan ekornya berwarna merah atau campuran merah coklat atau coklat terang. Saat masih juvenil, warna emas pada sisik masih terlihat samar. Warna emas pada sisik akan semakin terlihat seiring bertambahnya umur.

    Gambar 11-a. Arwana Emas (Red Tail Golden-RTG) biasa dalam akuarium. Perhatikan sisik emasnya yang hanya mencapai level 4.
    Arwana emas dibedakan menjadi beberapa varian berdasarkan tingkatan (level) sisik yang tertutup oleh warna emas. Varian yang paling banyak adalah Red tail Golden biasa dengan warna emas hanya mencapai level sisik ke 4 atau 5 (Gambar 11-a). Jika warna emas pada sisik mencapai level 5 dengan sempurna, maka jenis ikan ini disebut Highback Golden. Sedangkan jika warna emas pada sisik mencapai punggung atau level 6, maka ikan seperti ini disebut Super Highback Golden (Gambar 12).

    Gambar 12. Arwana emas (Scleropages aureus).  Arwana emas (Red Tail Golden – RTG) dibagi menjadi beberapa varietas, yaitu: Arwana emas biasa/Golden (atas), Highback Golden (tengah) Super Highback Golden (bawah).
    Varian arwana super highback termasuk jarang ditemukan sehingga harga varian ini relatif mahal. Warna yang lebih merah/cerah pada sirip juga lebih mahal dibandingkan dengan ikan dengan warna yang lebih gelap. Jadi, makin cerah warna ikan, makin mahal harganya.
    Arwana emas dikenal sebagai spesies Arwana yang paling agresif dan memiliki daya tahan hidup yang tinggi. Populasi Arwana emas sudah jarang ditemukan di alam, sehingga oleh IUCN dimasukkan dalam daftar merah spesies yang terancam punah (endangered).
    Negeri jiran Malaysia juga memiliki varian Arwana emas yang mirip dengan Red Tail Golden (RTG) dari Sumatera. Varian Arwana Malaysia dikenal dengan nama Crossback Golden (CBG atau X-BG). Disebut demikian, karena warna emas pada sisiknya dapat mencapai level 6 atau mencapai sisik di bagian punggung. Beberapa varian Arwana Crossback dapat dilihat pada gambar 13 di bawah ini.

    Gambar 13. Arwana Emas Crossback Golden (CBG atau X-BG). Arwana ini merupakan varietas endemik Semenanjung Malaya dan termasuk salah satu varietas Arwana yang paling indah. Ciri khas dari Arwana ini terletak pada sisik emasnya yang merata hingga ke punggung (karena itu disebut crossback). Varian Blue Base Crossback (atas) serta Crossback Golden (tengah dan bawah) merupakan varian crossback kelas satu yang harganya sangat mahal.
    Dibandingkan Red Tail dari Sumatera, warna emas Arwana Crossbak jauh lebih terang dan menyolok. Warna emasnya pun lebih penuh dan merata di setiap sisik. Oleh karena itu, harga Arwana Crossback ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan  Arwana Red Tail. Harga varian crossback terbaik bahkan dapat mengalahkan harga Arwana Super red. Bagi sebagian hobiis, Arwana crossback dianggap sebagai salah satu varian arwana yang paling indah.
    Arwana Crossback Golden hanya diproduksi oleh penangkar di Malaysia dan Singapura. Untuk memperoleh Arwana Crossback dengan kualitas terbaik tergolong sulit karena membutuhkan induk berkualitas yang harganya mahal. Peluang munculnya ikan dengan pola sisik yang sempurna pun tergolong kecil. Saat ini, para penangkar Arwana di Malaysia mencoba  menghasilkan varian arwanaCrossback dengan warna sisik seperti emas 24 karat yang menyelubungi seluruh tubuh.
    Dari sisi taksonomi, posisi Arwana ini belum begitu jelas karena masih menyandang nama ilmiah yang lama, Scleropages formosus.  Menurut Poyaud et al. (2003), ciri-ciri Arwana Crossback sangat mirip dengan Arwana Red Tail Golden.  Namun belum dapat dipastikan, apakah Arwana Crossback termasuk subspesies dari Red Tail Golden atau termasuk spesies yang terpisah. Arwana Crossback hanya ditemukan terbatas di Semenanjung Malaya terutama di negara bagian Pahang dan Bukit Merah (Gambar 9).
    4. Arwana Merah/Super red Arowana (Scleropages legendrei Pouyad, Sudarto & Teugels, 2003)
    Arwana merah atau Super Red Arowana termasuk satwa endemik Kalimantan Barat yang secara alami memiliki daerah sebaran terbatas di hulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum (Gambar 15). Arwana ini mudah dikenali dari warnanya yang  merah cerah mulai dari mulut, penutup insang hingga ekor seperti tampak pada Gambar  14 dibawah ini.

    Gambar 14. Arwana Merah
    Lahan basah atau daerah tergenang di sekitar danau Sentarum umumnya tergolong asam dengan pH < 6. Airnya berwarna sedikit gelap atau kemerahan, disebabkan oleh kandungan tanin tinggi yang berasal dari  gambut serta sisa tumbuhan yang membusuk.
    Warna merah yang menyolok pada Arwana ini diduga sebagai adaptasi terhadap kondisi perairan yang unik tersebut. Dalam lingkungan seperti ini, warna merah lebih memudahkan bagi warna untuk menyamarkan diri saat berburu mangsa. Salah satu fakta yang menarik adalah adanya kemiripan habitat antara Arwana Merah dengan Arwana emas asal Sumatera. Kedua jenis Arwana endemik Indonesia ini sama-sama hidup di perairan yang cenderung asam dan berair gelap.

    Gambar 15. Daerah Sebaran Arwana Merah dan Arwana Perak endemik Indonesia
    Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu daerah lahan basah (wetlands) terbesar di Asia Tenggara.  Danau ini menjadi salah satu lokasi transit  bagi burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara untuk menghindari musim dingin.   Oleh sebab itu, danau ini masuk dalam situs yang dilindungi berdasarkan konvensi  Ramsar sejak tanggal 30 Agustus 1994 dengan nomor situs 667  (http://www.ramsar.org/pdf/sitelist_order.pdf).
    Arwana Merah memiliki banyak varian berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi, budidaya termasuk kawin silang antar spesies memungkinkan munculnya varian baru.
    Dari bentuk kepalanya, hobiis mengenal 3 tipe kepala Arwana, yaitu:  normal, sendok dan king seperti tampak pada Gambar 16. Tipe normal dimiliki kebanyakan arwana, tipe sendok dicirkan dengan bentuk  kepala yang panjang dan berlekuk ke bawah. Sedangkan tipe King ditandai dengan ukuran kepala yang kecil dengan lekuk ekstrim. Ciri lain adalah adanya tonjolan (bungkuk/bongkok/humpback) dekat kepala yang  sepintas mirip bentuk mahkota di atas kepala seorang Raja . Oleh karena itu, hobiis menyebut tipe ini sebagai Arwana King

    Gambar 16. Bentuk Kepala Ikan Arwana. Normal (kiri), Sendok (tengah) dan King (kanan).
    Arwana King memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan Arwana biasa. Bentuk yang unik ini mungkin terjadi akibat mutasi/kelainan genetik.  Populasi Arwana King di penangkaran tergolong jarang sehingga harga ikan jenis ini sangat tinggi di pasaran. Varian King ditemukan pada semua spesies Arwana termasuk Arwana Merah seperti dapat dilihat pada Gambar 17 di bawah ini.

    Gambar 17. Arwana King. Perhatikan lengkung kepalanya yang ekstrim dan tubuhnya yang pendek. Arwana unik ini termasuk jarang sehingga harganya sangat tinggi di pasaran.
    Selain bentuk kepala, Arwana juga memiliki berbagai macam model sisik yang unik. Ada yang memiliki 3 warna dalam satu sisik, ada yang memiliki pola cincin yang tebal atau hanya memiliki warna dasar saja.

    Gambar 18. Variasi warna sisik ikan Arwana. 1. Sisik dengan warna dasar biru (blue base) dan cincin merah. 2. Sisik dengan pola warna cincin yang tebal. 3. Sisik dengan pola cincin yang tipis.
    Gambar 18 di atas menunjukkan sebagian dari variasi warna sisik Arwana Merah. Tingkat kecerahan dan pola warna sisik sangat menentukan harga jual Arwana. Ikan dengan warna dasar sisik  biru dan cincin merah memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan warna lainnya. Demikian pula pola cincin sisik yang tipis dan berwarna terang akan memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan pola cincin sisik yang tebal.
    Berdasarkan kualitas warnanya, hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red, Chili Red, dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade 1. Jenis Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange Red masuk dalam Grade 1.5.  Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red, Crossback dan RTG seperti Arwana Hijau, Pino, Red Banjar dan Yellow Banjar dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi Crossback, RTG dan Hybrid Arowana masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5 tergantung kualitas ikannya.

    Gambar 19. Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Super Red (tengah) dan Super Red muda (bawah). Varian in termasuk Grade 1 yang harganya mahal.

    Gambar 20. Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Violet Fusion Super Red (tengah) dan Blue Base Super Red (bawah). Varian ini termasuk Grade 1 kualitas premium yang harganya sangat mahal.
    Tidak semua Arwana Merah memiliki warna sisik yang menyolok seperti Super Red. Varian Yellow Red misalnya, hanya memiliki warna merah pada siripnya. Demikian pula varian Orange Red, hanya memiliki semburat merah pada ujung ekornya saja. Meskipun bukan varian kelas satu, harga Arwana ini tetaplah mahal untuk ukuran orang kabanyakan.

    Gambar 21. Varian super Red. Yellow Red (atas), Dark Chili Red (tengah) dan Orange Red (bawah).
    Arwana Hibrida
    Untuk meningkatkan kualitas warna dan menciptakan varian baru, para penangkar Arwana melakukan kawin silang terhadap 2 spesies Arwana berbeda. Warna Arwana Hibrida hasil kawin silang ini sangat unik dan eksotis yang didominasi oleh warna coklat gelap keemasan.
    Arwana yang sering disilangkan adalah jenis Crossback (endemik Malaysia) dengan Red Tail Golden (endemik Indonesia). Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda. Jenis Crossbak memiliki kelebihan pada warna sisik emasnya yang lebih terang dan merata hingga punggung. Sedangkan RTG memiliki keunggulan pada postur tubuhnya yang lebih besar dan daya tahan tubuhnya yang tinggi.
    Persilangan antara Crossback atau RTG dengan Super Red biasanya menghasilkan Arwana dengan sisik yang lebih cerah dibandingkan RTG x Crossback. Beberapa contoh Arwana hibrida dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini.
    Varian hibrida Crossback Splendour berasal dari hasil kawin silang antara Crossback dengan Super Red Grade 1 . Jika Crossback disilangkan dengan Red Tail Golden  hasilnya adalah Premium RTG. Varian Premium RTG yang disilangkan dengan Crossback menghasilkan Supreme RTG.

    Gambar 22. Arwana Hibrida. Crossback Splendour adalah hasil persilangan antara Crossback Golden x  Grade 1 Super Red (atas dan tengah atas) .  Supreme RTG (Crossback Golden x Premium RTG) (tengah). RTG Splendour (Crossback Splendour x RTG) (bawah). Sumber: http://www.otf.com.sg/species.htm.
    Arwana hibrida memiliki warna yang unik dan jumlah yang terbatas. Hibrida ini juga berasal dari induk yang diseleksi khusus. Oleh karena itu harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan RTG biasa. Bahkan harga Arwana hibrida ini rata-rata sama dengan harga Crossback, yaitu dikisaran 12-20 juta rupiah.
    5. Arwana Papua/Jardini/Northern Spotted Baramundi Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892).
    Selain Sumatera dan Kalimantan, ikan Arwana juga dapat ditemukan di Papua. Karakteristik Arwana Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arowana.
    Arwana Papua memiliki 2 varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl (mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di sirip punggung dan sirip anal (Gambar 23).
    Arwana Papua dapat  mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan Queensland.

    Gambar 23. Arwana Papua dan Australia. Varian Green Pearl (atas), Red Pearl (tengah) dan Saratoga/Southern Spotted Barramundi (bawah).
    6. Arwana Australia/Silver Saratoga/Southern Spotted Barramundi Scleropages leichardti (Günther, 1864).
    Arwana Australia memiliki ciri yang hampir sama dengan Arwana Papua. Sisik berwarna kecoklatan dengan cincin kedua berwarna hijau. Tepi sisik berwarna jingga. Warna ekor hijau gelap dengan semburat jingga di pangkal ekor. Meskipun dapat mencapai panjang 90 cm, berat Arwana Australia ini hanya mencapai 4 kg saja. Dengan demikian Arwana Australia termasuk jenis Arwana yang paling ramping. Arwana ini memiliki daerah sebaran terbatas di Australia saja dan cukup populer sebagai ikan hias akuarium. Makanannya terdiri dari udang air tawar dan serangga. Arwana Australia juga bersifat Mouth brooder, yang dilakukan oleh induk betina.
    Kedua jenis Arwana ini tidak masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah oleh IUCN sehingga dapat dipastikan bahwa kedua spesies ini masih memiliki populasi yang banyak.
    7. Arwana Afrika/African Arowana Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)
    Arwana Afrika merupakan spesies Arwana yang unik. Bentuk tubuhnya lebih mirip Araipama dibandingkan dengan Arwana pada umumnya. Keunikan lainnya adalah makanannya yang hanya berupa plankton. Jenis ini tersebar hampir di semua danau dan sungai besar Afrika.
    Bentuk tubuh Arwana Afrika tergolong memanjang dengan ukuran pajang hingga 100 cm dan berat 10 kg. Warna sisik didominasi abu-abu, coklat atu perak. Kepala dan sirip ekor cenderung membulat. Mulut simetris tanpa dilengkapi sungut pada rahang bawah.
    Arwana coklat bernapas dengan mengambil oksigen langsung dari udara melalui permukaan air. Jenis ini juga tahan terhadap musim kemarau yang panjang. Gambar Arwana Afrika dapat dilihat pada Gambar 24 di bawah ini.
    8. Arwana Perak/Silver Arowana Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
    Arwana perak adalah jenis Arwana yang paling populer dari Amerika selatan. Daerah sebaran meliputi Sungai Rupununi, Oyapock, Amazon dan sungai di Guyana. Tubuh Arwana perak umumnya pipih memanjang dengan sisik besar berwarna perak dan sirip punggung, sirip anal dan ekor tampak menyatu di sepanjang sisi tubuh. Bentuk tubuh Arwana ini sepintas mirip dengan ikan layur (Trichiurus savala). Panjang tubuh dapat mencapai 90 m (Gambar 24).
    Arwana ini merupakan satwa asli sungai Amazon yang terspesialisasi hidup di daerah permukaan. Arwana perak termasuk predator yang sangat mahir melompat keluar dari permukaan air untuk berburu mangsa.  Mangsa utamanya terdiri dari udang, serangga, ikan hingga kelelawar, burung dan ular. Arwana Perak juga termasuk ikan yang agresif terhadap Arwana Perak lainnya sehingga tidak boleh disatukan dalam sebuah akuarium.

    Gambar 24. Arwana dari Afrika dan Brazil. Juvenil Arwana Afrika (atas), Arwana Hitam (tengah) dan Arwana Perak (bawah).
    Status konservasi Arwana Perak belum jelas. Hingga tahun 2004, CITES dan IUCN belum memasukkan jenis Arwana ini sebagai spesies yang terancam punah. Namun laporan beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan populasi satwa ini di habitat aslinya akibat penagkapan yang berlebihan. Di Brazil, Arwana Perak dewasa di tangkap untuk di makan. Sedangkan di Kolumbia, juvenil Arwana Perak ditangkap untuk di jual sebagai ikan hias.
    9. Arwana Hitam/Black Arowana Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
    Arwana hitam mempunyai bentuk tubuh yang hampir sama dengan Arwana Perak. Saat fase juvenil, tubuh arwana hitam didominasi oleh warna gelap ditambah corak kuning yang memanjang dari kepala hingga ekor. Saat panjang tubuh mencapai 15 cm, warna berangsur-angsur berubah menjadi abu abu perak hingga kebiruan dengan garis merah dan kuning di sepanjang sirip dan ekor. Fenomena perubahan warna ini tidak ditemukan pada Arwana Perak.
    Mangsa utama Arwana hitam meliputi udang, serangga, ikan, kelelawar, burung dan ular. Seekor bayi monyet juga pernah ditemukan dalam perut seekor Arwana hitam yang tertangkap jaring. Kemungkinan bayi monyet ini terjatuh ke dalam sungai saat terlepas dari induknya.
    Daerah sebaran Arwana hitam meliputi Sungai Negro di Brazil dan Kolumbia serta daerah hulu sungai Essequibo di negara Guyana.
    10. Arapaima/Pirarucu/Paiche Arapaima gigas (Cuvier, 1829)
    Arapaima dikenal sebagai salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Panjang dapat mencapai 3 meter dengan bobot hingga 200 kg. Ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dengan sisik seperti belah ketupat. Warna sisik umumnya abu-abu kehitaman dengan tepi sisik berwarna jingga cerah (Gambar 26).
    Araipama termasuk predator yang terspesialisasi untuk menunggu mangsa di permukaan air. Mangsa utama terdiri dari udang-udangan dan ikan kecil lainnya. Ikan ini dilengkapi dengan organ labirin yang memungkinkannya untuk  hidup di perairan yang dangkal saat musim kemarau dengan suplai oksigen minim. Araipama bernapas dengan mengambil udara dari permukaan air (air breather) dan memiliki kemampuan yang baik untuk meloncat dari permukaan air ke udara saat berburu atau menghindari bahaya.

    Gambar 25. Arapaima yang tertangkap di Brazil
    Saat ini populasi Araipama di Sungai Amazon Brazil semakin menurun akibat kegiatan penangkapan yang berlebihan. Araipama di tangkap hidup-hidup dengan menggunakan jaring untuk di ekspor ke luar negeri sebagai ikan hias. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi, penangkapan dilakukan dengan menggunakan tombak atau tembak ikan.

    Gambar 26. Sisik Arapaima
    Saat ini, penangkapan Arapaima untuk kebutuhan komersial telah dilarang oleh pemerintah Brazil. Penangkapan Araipama untuk olahraga dan hobby seperti Gambar 25 di atas, masih diizinkan dengan syarat harus melepaskan kembali ikan yang berhasil ditangkap. Hanya penduduk asli pedalaman yang diizinkan menangkap Araipama untuk di konsumsi, itupun dengan alat tradisional.
    Di Indonesia, Araipama dapat dilihat di akuarium raksasa  Sea World Indonesia di kawasan Ancol Jakarta. Kegiatan memancing Araipama untuk wisata/hobby telah tersedia di beberapa danau di Malaysia dan Thailand.
    Dari 10 jenis Arwana yang diuraikan di atas, 3 diantaranya termasuk Arwana endemik yang secara alami hanya dapat ditemukan di Indonesia, yaitu: Arwana Emas, Arwana Perak dan Arwana Merah (Super Red). 2 Jenis lainnya, yaitu Arwana hijau dan Arwana Papua, secara alami juga dapat ditemukan di Indonesia. Jenis Arwana lainnya seperti Arwana Silver, Arwana Australia, Arwana hitam, Arwana Afrika dan Araipama berasal dari luar negeri, namun diketahui telah ditangkarkan dan diperjualbelikan di Indonesia.

    sumber: google.co.id
    Read more

    Terjual Arowana Golden Crossback (SOLD)

    Sold arowana ini kepada customer.



    pindah ke aquarium baru customer.




    Terima Kasih kepada customer atas kepercayaannya kepada Indo Golden Arowana.
    Read more

    Video Ikan Arowana Crossback Golden

    Atas permintaan beberapa customer agar meng-upload video-video ikan crossback golden arowana yang mau di jual maka kami mencoba mengirimkan video-video tersebut melalui blogspot ini.



    golden crossback arowana ukuran 12-13cm



    video ikan arowana ini direkam menggunakan kamera backberry
    Read more

    Penyakit pada Ikan Arowana

    Penyakit Arwana Yang Umum Dijumpai

    Salah satu resiko membudidayakan ikan Arwana adalah mati karena penyakit seperti Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dll. Di bawah ini diuraikan beberapa penyakit yang sering diderita Arwana gejala dan cara penanggulangannya.


    1. Penyakit Gigit Ekor

    Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.

    Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.

    Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.


    2. Tutup Insang Melengkung

    Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.

    Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.

    Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap prima sehingga tetap layak dihuni oleh arwana.

    Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.


    3. Mogok Makan

    Arwana yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja karena tahan hidup. Perlu diperhatikan agar untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan seperti guppy. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir dan arwana mampu kembali seperti semula. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai arwana mau menerima makanan.

    Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.


    4. Penyakit Mata Juling

    Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang.

    Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.

    Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.


    5. Dubur Ikan merah dan Membengkak

    Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian.

    Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.

    Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.


    6. Sisik Berdiri

    Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.


    7. Tulang Punggung Bengkok

    Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran akuarium yang terlalu kecil.

    Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.


    8. Ekor Patah

    Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.


    9. Sungut tumbuh pendek

    Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat.

    Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.


    10. Ekor dan Sirip Mengerut

    Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.


    11. Sungut Menjorok Ke Bawah

    Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.

    12. Mata Berkabut



    Mata berkabut atau "Cloudy Eye" ditandai dengan memutihnya selaput mata ikan. Permukaan luar mata tampak dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih.

    Secara umum gejala ini disebabkan oleh kondisi kualitas air yang memburuk, terutama sebagai akibat meningkatnya kadar amonia dalam air. Apabila gejala mata berkabut terjadi, makah hal yang harus dicurigai terlebih dahulu adalah kondisi air. Koreksi parameter air hingga sesuai dengan keperluan ikan yang bersangkutan. Apabila gejala ini terjadi, sedangkan parameter air dalam keadaan normal, maka terdapat kemungkinan gejala tersebut disebabkan oleh hal lain.

    Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya mata berkabut adalah:

    - Infeksi sekunder, menyusul terjadinya kerusakan fisik pada mata.

    - Produksi lendir berlebihan, biasanya sebagai akibat reaksi terhadap infestasi protozoa parasit (penyakit selaput lendir kulit); kualitas air yang memburuk (amonia, nitrit, dan nitrat); nilai pH yang tidak sesuai; keracunan (klor/kloramin); atau akibat pemberian perilaku pengobatan yang tidak sesuai.

    - Diplostomum (fluke pada mata). Dalam kasus ini bagian mata yang memutih adalah lensanya, bukan permukaan luar mata.

    - Infeksti bakteri eksternal

    - Kekurangan vitamin, khususnya vitamin A, B, dan C.

    Gejala mata berkabut bisa juga disertai dengan Exophtahlmia (Pop Eye/Mata menonjol), malaise, atau iritasi.
    Perawatan dan pemulihan mata berkabut hendaknya mengacu pada penyebab yang menimbulkannya. Oleh karena itu, carilah dan coba indentifikasi dengan seksama kemungkinan penyebabnya sebelum melakukan tindakan pemulihan.

    sumber: google
    Read more

    Jenis-Jenis Ikan Arowana

    Ikan Aorwana

    Ikan Arowana (Scleropages formosus), merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli di kalimantan dan juga Papua. Ikan arowana dikenal dengan berbagai nama lokal seperti : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun.

    Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun. Ikan ini juga mendapat julukan dragon fish alias ikan naga. Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan tempatnya). Arowana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, memiliki karakteristik badan memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.

    Habitat Ikan Arowana

    Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arowana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.

    JENIS IKAN AROWANA

    1. Super Red

    Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.

    Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.

    Arowana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

    2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)

    Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arowana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut

    sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.

    CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arowana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

    3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).


    Merupakan verietas dari arowana golden dan sering disebut sebagai Arowana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arowana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada varietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya varietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

    RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.

    CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).

    Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

    4. Arowana Hijau (Green Arowana / Golden Pino)


    Arowana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arowana asia lainnya.

    5. Banjar Merah




    Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arowana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arowana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arowana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip.

    6. Arowana Irian (Jardini)



    Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies.
    Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.

    7. Araipama Gigas



    Arapaima gigas merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg.

    Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali.

    Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arowana di kita, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.

    Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi.

    Arapaima memilki "lidah" sepanjang kurang lebih 15 cm pada saat dewasa dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai "amplas" atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.

    Pada saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam lubang sampai air kembali datang.

    8. Silver


    8.1 Arowana Black


    8.2 Arowana Platinum




    Arowana Brazil atau biasa disebut Arowana Silver memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Dengan bentuk tubuh yang panjang dan sirip yang panjang pula, mulai dari bagian tengah badan sampai pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun saat berenang. Arowana ini dapat tumbuh sampai 50 - 60 cm. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini sudah dapat di kembang biakkan di indonesia. Memang harga dari Arowana jenis ini lebih murah dari jenis Jardini. Namun jika arowana ini sudah berukuran besar sangat indah untuk di pandang.
    Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver (warna silvernya menyerupai warna platinum & merata di seluruh tubuhnya).

    sumber: google
    Read more